TikTok Melampaui Batas? Update Fitur Baru yang Picu Kontroversi

TikTok baru-baru ini memperkenalkan fitur "Suggested Content" yang semakin meningkatkan keterlibatan pengguna di platform. Fitur ini menyarankan video berdasarkan minat dan perilaku sebelumnya, membuat pengalaman menonton semakin personal.
Namun, banyak yang berpendapat bahwa TikTok sedang memanfaatkan kecanggihan algoritmanya untuk menambah waktu layar secara agresif.
Kritikus menyebutkan bahwa TikTok berfokus pada strategi adiktif yang mengikat penggunanya lebih lama di aplikasi. Dengan terus memberikan konten yang relevan dan menarik, pengguna mungkin merasa sulit untuk berhenti menonton, bahkan ketika mereka sudah lama meluangkan waktu di platform.
Ini tidak hanya berisiko mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga memicu kekhawatiran tentang potensi dampak negatif pada produktivitas.
Banyak yang bertanya-tanya: Apakah TikTok sengaja merancang fitur ini untuk mencuri perhatian kita? Mengingat bagaimana algoritma bekerja untuk menyarankan konten yang sangat personal, banyak yang merasa bahwa TikTok tahu lebih banyak tentang kita daripada yang kita sadari.
Penggunaan data pribadi ini menimbulkan perdebatan tentang privasi dan kontrol atas waktu kita.
Dengan setiap pembaruan fitur, TikTok semakin mendekati batas antara pengalaman yang menyenangkan dan manipulasi perhatian, menantang kita untuk berpikir: Apakah kita benar-benar memilih apa yang kita tonton, ataukah TikTok yang memilihnya untuk kita?