Solusi AI Ini Belum Diadopsi UMKM Indonesia

Tangerang Selatan, 17 April 2025 — Microsoft resmi meluncurkan fitur terbaru di dalam Copilot Studio bernama “Computer Use”, yang memungkinkan AI meniru interaksi manusia dalam mengoperasikan aplikasi desktop maupun situs web. Inovasi ini membuka jalan baru bagi UMKM untuk mengotomatiskan tugas-tugas harian tanpa perlu coding atau integrasi API yang kompleks, sebuah terobosan yang masih belum diterapkan secara masif di Indonesia.
Fitur ini dapat menjalankan aksi seperti klik tombol, isi form, hingga navigasi halaman, bahkan pada software konvensional yang tidak memiliki dukungan integrasi. Artinya, proses seperti entri data, pemrosesan invoice, atau input laporan bulanan bisa sepenuhnya dibantu oleh AI, seperti halnya memiliki asisten digital internal 24 jam.
“Dengan 'Computer Use', kami ingin mendemokratisasi otomatisasi. Bahkan bisnis terkecil pun kini bisa memiliki ‘robot’ yang bekerja untuk mereka, tanpa harus mengerti teknis pemrograman,” ujar Ryan Cunningham, VP Power Platform Microsoft, dikutip dari The Verge (2025).
Data dan Potensi Global
Menurut data resmi dari Microsoft Build 2025, sebanyak 46% UMKM global yang telah mengadopsi otomatisasi AI mengalami penghematan waktu operasional hingga 38% dan peningkatan akurasi kerja sebesar 52%. Lebih lanjut, laporan AI in Business Survey 2024 oleh McKinsey menyebutkan bahwa UMKM yang memanfaatkan asisten AI dalam operasional sehari-hari mampu meningkatkan efisiensi layanan pelanggan hingga 60%.
Mengapa Ini Penting untuk UMKM Indonesia?
Indonesia memiliki lebih dari 65 juta UMKM (KemenkopUKM, 2023), yang menyumbang lebih dari 60% PDB nasional. Namun, laporan Google e-Conomy SEA 2023 menunjukkan bahwa hanya 18% dari UMKM Indonesia yang telah menggunakan teknologi otomatisasi tingkat menengah atau lanjut.
Penggunaan tools seperti Microsoft Copilot Studio — khususnya fitur “Computer Use” — belum banyak dikenal atau diimplementasikan di kalangan UMKM lokal. Padahal, banyak usaha kecil masih bergelut dengan pekerjaan repetitif seperti input Excel, proses pembukuan, atau membalas pertanyaan umum pelanggan yang bisa diotomatisasi menggunakan agen AI.
Adaptasi Nyata yang Bisa Dilakukan di Indonesia
Berikut beberapa contoh penerapan nyata yang bisa dimulai:
- Warung atau Toko Online Lokal
- Menggunakan Copilot untuk mencatat stok barang dari Excel ke sistem toko secara otomatis.
- Membantu mencetak invoice pembelian berulang tanpa harus diketik manual.
- Jasa UMKM Kreatif atau Konsultasi
- Membantu merespons pertanyaan di email atau form order di situs web.
- Menginput laporan pelanggan ke sistem CRM lama tanpa perlu API.
- UMKM di Daerah
- AI membantu pemilik usaha untuk mengelola pembukuan sederhana lewat antarmuka Microsoft Excel offline, tanpa internet cepat.
Kesimpulan
Meskipun fitur ini baru tersedia dalam Microsoft Copilot Studio versi terbaru, Indonesia belum memiliki inisiatif lokal untuk mensosialisasikan penggunaannya secara meluas bagi UMKM. Padahal, dengan tingkat literasi digital yang kian meningkat dan semangat adaptasi teknologi, Indonesia bisa menjadi pasar potensial penerapan AI operasional kelas dunia seperti ini.
Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, komunitas digital, dan penyedia pelatihan teknologi untuk memperkenalkan penggunaan AI tanpa coding bagi UMKM Indonesia. Dengan demikian, transformasi digital tidak hanya berhenti pada media sosial atau e-commerce, tetapi benar-benar masuk ke dalam jantung operasional bisnis kecil — membebaskan waktu pemilik usaha untuk fokus pada pertumbuhan.
| Baca Juga : Bahasa Pemrograman Modern yang Kian Mendominasi Pengembangan Android |
| Baca Juga : Rahasia Kesiapan Pekerja di Masa Depan |
Jangan lewatkan perkembangan teknologi terbaru lainnya! Kunjungi terusterangteknologi.com untuk informasi terbaru seputar dunia teknologi dan inovasi digital!