Shield AI: Startup AI Pertahanan yang Mengubah Masa Depan Militer

Pendirian dan Visi Perusahaan
Shield AI adalah perusahaan teknologi pertahanan berbasis di San Diego, California, yang didirikan pada tahun 2015 oleh mantan Navy SEAL Brandon Tseng bersama Ryan Tseng dan Andrew Reiter. Perusahaan ini bertujuan untuk melindungi anggota militer dan warga sipil melalui sistem otonom berbasis kecerdasan buatan (AI).
Inovasi dan Manfaat Teknologi
Salah satu inovasi utama Shield AI adalah Hivemind Autonomy, perangkat lunak AI yang memungkinkan kendaraan udara tak berawak (UAV) beroperasi secara mandiri di lingkungan berbahaya tanpa bantuan GPS atau operator manusia. Teknologi ini diterapkan dalam Nova, sebuah quadcopter otonom yang digunakan dalam berbagai operasi militer. Pada tahun 2018, Nova menjadi drone AI otonom pertama yang dikerahkan dalam pertempuran, menandai pencapaian penting dalam pengembangan teknologi AI untuk pertahanan.
Selain Nova, Shield AI juga mengembangkan teknologi AI yang dapat diintegrasikan dengan berbagai platform, termasuk pesawat tempur F-16. Hivemind Autonomy memungkinkan pesawat tak berawak dan awak manusia bekerja secara kolaboratif dalam operasi militer, meningkatkan efektivitas misi serta mengurangi risiko bagi personel militer.
Dampak dan Pengakuan Global
Shield AI mendapatkan dukungan dari investor ternama di Silicon Valley dan telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Pada tahun 2020, perusahaan ini masuk dalam daftar "AI 50: America's Most Promising Artificial Intelligence Companies" versi Forbes. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang berhasil memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menciptakan dampak nyata dalam industri mereka. Selain itu, Fast Company menobatkan Shield AI sebagai salah satu "World's Most Innovative Companies", mengakui keunggulan perusahaan dalam mengembangkan teknologi AI untuk aplikasi militer.
Pendanaan dan Ekspansi Teknologi
Berdasarkan laporan dari Financial Times, pada Januari 2025, Shield AI, sebuah startup pertahanan yang berbasis di San Diego, berhasil mengumpulkan dana sekitar $200 juta dalam putaran pendanaan yang melibatkan perusahaan-perusahaan seperti Palantir, Airbus, dan L3 Harris. Putaran pendanaan ini meningkatkan valuasi perusahaan menjadi $5 miliar, hampir dua kali lipat dari valuasi sebelumnya sebesar $2,8 miliar. (sumber berita).
Informasi ini menunjukkan bahwa pernyataan mengenai pengumpulan dana sebesar $240 juta pada Maret 2025 dengan valuasi $5,3 miliar belum dapat dikonfirmasi berdasarkan sumber yang tersedia saat ini. (sumber berita).
Kesimpulan
Dengan pertumbuhan pesat dan inovasi berkelanjutan, Shield AI terus membuktikan dirinya sebagai pionir dalam teknologi pertahanan berbasis AI. Keberhasilannya dalam menciptakan solusi otonom yang canggih tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional militer tetapi juga berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa di medan perang. Perusahaan ini menjadi contoh nyata bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan lebih cerdas.
Baca Juga : Tiongkok Percepat Pengembangan Blockchain-based Service Network (BSN) untuk Inovasi Digital Nasional |
| Baca Juga : UMKM di China : Transformasi Digital, Dukungan Pemerintah, dan Pelajaran bagi Indonesia |
Jangan lewatkan perkembangan teknologi terbaru lainnya! Kunjungi terusterangteknologi.com untuk informasi terbaru seputar dunia teknologi dan inovasi digital!